Dalam pencarian terburu-buru untuk mencari kakao yang cukup untuk menghidupkan Probe kembali, Adu Du menyeru raksasa Koko Jumbo untuk memakan semua kakao dari gerai Tok Aba, tetapi rupa-rupanya raksasa itu begitu kecil dan lebih rendah dari sepatu BoBoiBoy, sehingga ia diperli oleh BoBoiBoy. Tok Aba dengan layanan memanja-manjakan sebagai hewan peliharaan.
Malahan Ochobot mencoba memberinya makan kacang, tetapi Koko Jumbo meluahkan; jelas Adu Du, ia hanya makan kakao karena namanya pun “Koko Jumbo”, tetapi Ochobot memberinya julukan “Koko Jambu”. Apa-apa pun, ia tetap menakutkan Gopal sehingga dia terpanjat tiang lampu. Adu Du kecewa dengan Koko Jumbo yang dibelinya dari Bago Go karena tidak menjadi seperti yang diharapkan.
Tok Aba dan BoBoiBoy menyarankan Adu Du agar mengubah sikapnya kepada sopan dan meminta apa yang diinginkannya secara sopan santun dari mengancam dengan menggunakan Koko Jumbo. Maka Adu Du akur, membuang kerja Koko Jumbo dan mencoba mengucapkan kata-kata yang sopan tetapi di tengah-tengah melakukannya, dia kembali bernada kasar dan mengancam dengan pistol lasernya. Jelas Ochobot, demikianlah budaya kaum makhluk asing seperti Adu Du.
Tok Aba memberi Adu Du kesempatan untuk belajar bersopan dengan ditemani oleh BoBoiBoy dan Gopal hingga larut malam. Cobaan demi cobaan Adu Du berlangsung sampai larut malam, dan akhirnya dia melafazkan “meminta kakao barang sepaket dua”. Sekali terdengar ujaran itu, yang lain menyambut Adu Du dengan berangsang dan bangga sekali, tapi sayangnya kakao telah habis dijual. Maka Adu Du naik angin dan meracau sambil berlari di sekitar gerai, tetapi Tok Aba sempat membujuknya supaya datang kembali besok untuk membeli kakao serta menolongnya mengumpulkan pasokan kakao.
Tok Aba bertanya kepada Adu Du berapa banyak kakao yang dibutuhkannya, maka Adu Du menjawab dia membutuhkan lima barel, membuat Tok Aba terkejut sampai pingsan. Bahkan Adu Du sulit menahan sedih atas kerusakan Probe lalu mengacungkan pistol ke arah BoBoiBoy. Namun, BoBoiBoy berjanji untuk membantu Adu Du bersama dengan Gopal untuk mulai mengumpulkan kakao yang secukupnya pada keesokan hari jika Adu Du berjanji dia akan menjadi baik. Malahan, Gopal sempat berpesan kepada BoBoiBoy supaya jangan lupa tentang kelas tambahan Matematika. Jadi, BoBoiBoy berpesan pula kepada Adu Du supaya hadir di kelas tambahan Matematika dan dia menyetujuinya.
Keesokan harinya, Papa Zola menyambut kembali siswa “Abdul Du Dul” yang datang ke kelas tambahan Matematika. Malahan dia menyapa gurunya dengan mengatakan “silahkan beri tunjuk ajar” sambil tunduk dengan cara yang sopan. Cikgu Papa memisit Adu Du demi penjelasan untuk tanda rendahnya dalam ujian; membuat Adu Du naik berang, tetapi sempat ditenteramkan oleh Gopal. Kemudian, Pak Papa menantang keterampilan Matematika Adu Du. Adu Du membalasnya dengan menconteng seluruh kelas dengan rumus-rumus matematika yang serba rumit, menakjubkan seluruh kelas dan mengharukan si guru yang turut terconteng di mukanya.
Setelah jam sekolah, BoBoiBoy memuji kepintaran Adu Du, tetapi juga berpesan supaya tidak menconteng muka orang lain lagi. Sesempat Adu Du mengingatkan, dia bersama BoBoiBoy dan Gopal segera meluncurkan operasi BuBaDiBaKo – “Buat Baik Di Balas Koko”. Mereka dicelah oleh Fang yang bertanya apakah tujuan operasi mereka, sambil sering tersalah sebut nama ops itu sampai membuat Adu Du jengkel.
Kemudian, mereka bertiga menjelaskan dengan sopan bahwa tujuan ops mereka adalah untuk mengumpulkan dana untuk membeli kakao untuk menghidupkan Probe kembali, dilakukan dengan membantu orang-orang yang membutuhkan sebagai sebuah tim berbaju seragam, bahkan keberhasilan ops terserah kepada kemampuan Adu Du untuk sopan.
Meskipun kurang tertarik dengan misi mereka, namun Fang akan turut serta, tetapi BoBoiBoy menolak karena terkenang akan usikan-usikan Fang ke atas BoBoiBoy dahulu. BoBoiBoy menegur Adu Du supaya jangan mendekati Fang. Tentu saja Fang bereaksi negatif dengan bertekad untuk mengganggu segala kerja Team BuBaDiBaKo.
Adu Du, BoBoiBoy dan Gopal sebagai Team BuBadiBaKo memulai misi dengan menawarkan pertolongan kepada Nyonya Kantin untuk menangkap ayam jantannya untuk dimasukkan ke dalam kandang setelah tiga hari tidak dilakukan demikian. Adu Du berusaha melaksanakan tugas dengan berbudi pekerti, dengan menghiasi kandang ayam cantik-cantik, tetapi dibalas dengan cakaran di wajahnya sampai dia naik berang kembali sambil menghunuskan senjata lasernya, dan terpaksa dibujuk oleh Gopal dengan pesan dari ayahnya bahwa ada dua hal yang tidak bisa ditembak oleh orang baik, yaitu “tak bisa main tembak je waktu jawab ujian” dan “tak bisa tembak ayam”. Sambil itu, BoBoiBoy dengan senang menyambut ayam itu dalam pegangannya.
Di saat tiga sekawan itu hampir menyelesaikan tugas mereka, tiba-tiba Fang mengganggu kerja dengan menjelmakan Helang Bayang. Tindakan itu memang memberangkan Adu Du, tetapi dia berusaha mencegah Fang dengan bahasa yang halus. Perselisihan antara BuBaDiBaKo dengan Fang akhirnya terlerai ketika Nyonya Kantin mengatakan bahwa ayamnya telah berhasil masuk ke dalam kandang, lalu tiga sekawan itu diberi imbalan dalam bentuk uang tunai.
Adu Du, BoBoiBoy dan Gopal melanjutkan misi mengumpulkan dana untuk membeli kakao, dengan melakukan kerja-kerja amal serta untuk memungkinkan Adu Du bersikap sopan. Sambil itu, mereka merayakan misi dengan lagu tema “Team BuBaDiBaKo”. Seperti biasa, Adu Du masih terkapai-kapai mengontrol panas barannya, sementara Fang tidak sudah-sudah mengganggu pekerjaan mereka. Antara tugas-tugas yang ditampilkan dalam ‘video musik’ mereka adalah memetik buah kepala untuk Pak Mat memotong rumput di rumah seorang penduduk Pulau Rintis dan mengecat motor aiskrim Pak Kumar. Misi BuBaDiBaKo berakhir setelah 10 hari dan dananya cukup untuk membiayai lima tong kakao.
Dengan lima tong kakao itu, Adu Du bersama BoBoiBoy dan Gopal segera kembali ke Markas Kotak untuk mengkonversi kakao itu dengan mesin konverter yang diinginkan untuk mengganti kor P.E.T.A.I. kepada yang kompatibel dengan sistem Probe. Transaksi itu dilunaskan, dan konverter tersebut menjalankan tugas seperti yang diharapkan. Ketika kor yang dikonversi bentuk dimasukkan ke dalam Probe, terlihat peratusannya semakin meningkat dan akhirnya menjadi 100 persen!