Adab Makan

Adab Makan

Di suatu pantai, sekolah sedang mengadakan piknik yang dipenuhi dengan cahaya riang anak-anak yang penuh semangat. Di piknik ini, terdapat kelompok anak-anak yang sangat akrab, seperti Omar, Hana, Indra, Faris, dan teman-teman sekelas lainnya. Mereka dikenal sebagai kelompok yang selalu ceria dan penuh kebaikan.

Suatu hari, ketika waktu makan siang tiba, Cikgu Laila, guru mereka, mengajak semua anak untuk bersiap-siap makan. Indra dengan cepat mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia ingin minum sebentar sebelum makan. Cikgu Laila memberikan pujian atas kewaspadaannya.

“Cucilah tangan sebelum makan, kawan-kawan!” kata Cikgu Laila, mengingatkan anak-anak tentang adab makan.

Mereka semua duduk dengan tertib di meja makan mereka, menanti arahan selanjutnya. Cikgu Laila kemudian mengajak mereka membaca doa sebelum makan. Suasana menjadi hening ketika suara bismillah menggema di ruangan tersebut.

Setelah doa selesai, mereka semua diberikan izin untuk menikmati hidangan mereka. Anak-anak menikmati makanan dengan penuh kegembiraan, terlihat dari senyuman di wajah mereka. Hana menyatakan dengan riang, “Kenyangnya!”

Namun, Cikgu Laila tidak hanya mengajarkan adab sebelum makan, tetapi juga adab selama makan. Dia menekankan pentingnya menggunakan tangan kanan, berbagi makanan dengan teman, dan mengunyah perlahan agar tidak terburu-buru.

Tetapi di antara kesenangan mereka, Cikgu Laila memperhatikan bahwa Faris dan Indra lupa membaca bismillah sebelum makan. Dengan cepat, mereka mengingatkan diri mereka dan membaca doa yang terlupa.

“Eh?! Faris, Indra, sudahkah kalian membaca bismillah?” tanya Cikgu Laila dengan nada penuh kebaikan.

Mereka berdua mengakui bahwa mereka lupa, dan Cikgu Laila mengajarkan doa penggantinya. “Jika terlupa doa, boleh membaca ‘Bismillahi awwalahu wa akhirahu,'” kata Cikgu Laila.

Setelah selesai makan, Cikgu Laila mengajarkan mereka untuk membersihkan meja dan menyimpan makanan berlebih dengan rapi. “Setelah makan, bacalah doa untuk mengucapkan terima kasih kepada Allah,” kata Cikgu Laila.

Anak-anak menaati petunjuk guru mereka dengan penuh semangat. Mereka membaca doa dengan khidmat, menyatakan rasa syukur atas nikmat makanan yang diberikan oleh Allah.

Tidak hanya itu, Cikgu Laila juga memberikan informasi tentang larangan Nabi Muhammad SAW untuk minum berdiri. Anak-anak dengan serius mendengarkan dan mematuhi petunjuk guru mereka. “Duduklah saat minum, ini sesuai dengan sunnah Nabi,” kata Cikgu Laila dengan lembut.

Setelah makan, mereka semua merasa kenyang dan penuh kebahagiaan. Omar dan Hana menyatakan, “Sedapnya, Alhamdulillah!”

Episode “Adab Makan” dari serial “Omar Hana” tidak hanya mengajarkan adab makan secara formal, tetapi juga menggambarkan atmosfer kebersamaan, keceriaan, dan ketaatan terhadap ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari anak-anak sekolah tersebut.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.