Suatu malam yang tenang, bulan bersinar cerah di langit, menerangi rumah Atuk dengan cahaya lembut. Di dalam kamar, Omar dan Hana duduk di samping Atuk yang penuh kisah dan kebijaksanaan. Atuk meraih sebuah buku cerita dari rak buku dan mengajak cucunya untuk mendengarkan cerita sebelum tidur.
Dengan suara yang lembut, Atuk membuka buku cerita dan mulai membacakan petualangan yang menarik. Omar dan Hana terbuai dalam cerita itu, mengikuti setiap kata yang terucap dengan antusiasme yang besar. Cerita-cerita yang Atuk bawakan selalu menyimpan pesan moral dan kebijaksanaan.
Setelah satu cerita selesai, Omar yang selalu penuh rasa ingin tahu, menoleh pada Atuk. “Atuk, bagaimana siang bisa berubah menjadi malam?”
Hana, dengan spontan, menimpali pertanyaan Omar, “Tentu saja, matahari tidur!”
Atuk yang mendengar jawaban Hana langsung tertawa. “Haha, apa matahari bisa tidur, Hana?”
Hana tertawa kecil dan berkata, “Ya, kan, Atuk? Kalau malam, matahari tidur, makanya gelap.”
Atuk tersenyum mendengar jawaban kreatif Hana. Dia lalu mengusap kepala Hana dengan lembut sebelum menjelaskan lebih lanjut.
“Sebenarnya, anak-anak, perubahan siang dan malam terjadi karena bumi kita berputar di sekitar matahari,” ucap Atuk dengan penuh pengetahuan.
Omar dan Hana mendengarkan dengan penuh perhatian. Atuk melanjutkan penjelasannya, “Ketika salah satu sisi bumi sedang menghadap matahari, itu adalah siang. Sedangkan sisi bumi yang berlawanan dari matahari, itulah malam.”
Dia memberikan gambaran sederhana tentang rotasi bumi dan bagaimana cahaya matahari menyinari bumi selama berputar. Omar dan Hana mulai memahami bahwa siang dan malam adalah fenomena alam yang terjadi karena gerakan bumi.
“Jadi, ketika kita di sini sedang menikmati malam yang indah, di tempat lain di dunia, orang-orang sedang beraktivitas di bawah sinar matahari,” jelas Atuk sambil tersenyum.
Omar dan Hana menyimak dengan antusias, membayangkan bagaimana di tempat lain sedang terang benderang saat mereka menikmati malam yang tenang.
Setelah penjelasan yang penuh makna, Atuk melihat wajah Omar dan Hana yang penuh pengetahuan baru. “Sekarang, saatnya tidur, ya? Besok kita bisa belajar lagi banyak hal baru!”
Dengan senyum, Omar dan Hana bersiap-siap untuk tidur, membawa pelajaran baru mereka tentang siang dan malam ke dalam mimpi mereka. Atuk, dengan rasa kasih, mematikan lampu dan meninggalkan pintu terbuka sedikit, membiarkan sinar bulan masuk dan menyinari kamar mereka.
Hari itu berakhir dengan kebahagiaan dan pengetahuan baru, sebagai bukti bahwa setiap momen bersama Atuk selalu penuh dengan kebijaksanaan dan kehangatan keluarga.