Anak Yang Soleh

Anak Yang Soleh

Suatu hari yang cerah, kebahagiaan keluarga Omar dan Hana sedang terganggu oleh kesehatan mama yang sedang tidak baik. Mama terbaring di tempat tidur dengan wajah yang pucat dan badan yang lemas. Omar dan Hana, yang selalu penuh perhatian terhadap mama, langsung mendekat dan memeriksa keadaannya.

“Suhu mama tinggi, Omar,” ucap Hana dengan wajah penuh kekhawatiran.

Mereka segera memanggil papa, yang pada saat itu sedang bekerja di luar rumah. Papa dengan cepat merespon dan segera pulang ke rumah membawa obat-obatan. Omar dan Hana membantu papa merawat mama, memberikan minuman hangat dan obat-obatan sesuai petunjuk dokter.

Papa melihat kepedulian dan keaktifan Omar dan Hana dalam merawat mama. Dia tersenyum bangga pada anak-anaknya. “Kalian anak yang soleh, seperti Uwais Al Khorni,” ucap papa dengan penuh penghargaan.

Omar dan Hana bertanya-tanya siapa Uwais Al Khorni, dan papa dengan senang hati bercerita tentang kisah anak soleh tersebut.

“Uwais Al Khorni adalah seorang pemuda yang hidup pada masa Nabi Muhammad S.A.W.,” ucap papa sambil duduk di samping mereka. “Ia tumbuh menjadi pribadi yang sangat saleh dan berbakti pada ibunya, meskipun di saat itu ibunya sudah tua dan sakit-sakitan.”

Omar dan Hana mendengarkan cerita dengan penuh perhatian. Papa menceritakan bagaimana Uwais Al Khorni begitu patuh dan penuh kasih sayang pada ibunya. Uwais selalu merawat ibunya dengan penuh kelembutan dan kesabaran, bahkan ketika kondisi ibunya semakin memburuk.

“Pada suatu hari, Nabi Muhammad S.A.W. bertemu dengan Uwais Al Khorni. Uwais begitu rendah hati dan tak ingin bertemu langsung dengan Rasulullah. Namun, Nabi merasakan keikhlasan Uwais dalam merawat ibunya, dan beliau memberikan doa untuk Uwais,” lanjut papa.

“Mama, kita juga harus seperti Uwais Al Khorni, rajin merawat dan berbakti pada orang tua kita,” ucap Hana sambil menatap mama yang masih terbaring lemah.

Mendengar perkataan Hana, mama tersenyum dan meraih tangan mereka berdua. Papa melanjutkan menceritakan kisah Uwais Al Khorni, mengajarkan nilai-nilai kebaktian pada orang tua dan keikhlasan dalam berbuat baik kepada sesama.

Malam itu berlalu dengan damai. Mama, Omar, dan Hana merasa hangat dan penuh cinta dalam keluarga kecil mereka. Mereka belajar dari kisah Uwais Al Khorni bahwa menjadi anak yang soleh tidak hanya berarti menjalankan kewajiban agama, tetapi juga berbakti pada orang tua dan berbuat baik kepada sesama. Sebuah pelajaran berharga yang akan mereka kenang sepanjang hidup mereka.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.