Asyura

Pada suatu hari, Omar, Hana, Faris, Ustaz Musa, Sufi, dan Indra bekerja sama untuk membuat bubur Asyura dalam rangka menyambut Awal Muharram. Mereka sedang bergotong-royong untuk mempersiapkan kayu-kayu yang akan digunakan untuk memasak bubur tersebut. Ustaz Musa menugaskan Faris untuk membantu dirinya dalam mengurus kayu-kayu tersebut, sementara teman-teman yang lain diberikan tugas-tugas lain.

Namun, Faris mulai merasa resah ketika melihat teman-temannya yang lain sedang bersenang-senang sambil tetap bergotong-royong. Dia mulai merasa cemburu karena dia merasa tugasnya membantu Ustaz Musa adalah pekerjaan yang berat dan tidak menyenangkan. Dia mulai merasa iri melihat teman-temannya yang sedang bermain dan bersenang-senang.

Faris mulai mencari cara untuk bergabung dengan teman-temannya dan tidak berterus-terang dengan Ustaz Musa tentang perasaannya. Dia mencari ide untuk membuat alasan agar bisa meninggalkan tugasnya dan bergabung dengan teman-temannya yang sedang bermain. Dia memutuskan untuk pergi meninggalkan tugasnya tanpa memberitahu Ustaz Musa.

Namun, Ustaz Musa akhirnya menyadari bahwa Faris berbohong dan tidak jujur. Dia merasa kecewa dan sedih karena Faris tidak bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya. Ustaz Musa merasa bahwa tindakan Faris telah mengganggu kerjasama tim dan merusak semangat gotong-royong.

Ketika Faris menyadari bahwa Ustaz Musa mengetahui kebohongannya, dia merasa sangat bersalah. Dia menyadari kesalahannya dan merasa menyesal telah menghindari tanggung jawabnya dan tidak berterus-terang kepada Ustaz Musa. Faris merasa bersalah karena telah mengkhianati kepercayaan Ustaz Musa dan merusak kerjasama tim.

Faris akhirnya memutuskan untuk menghadapi Ustaz Musa dan mengakui kesalahannya. Dia dengan tulus meminta maaf kepada Ustaz Musa dan teman-temannya atas perilakunya yang buruk. Ustaz Musa dan teman-temannya menerima permintaan maaf Faris dengan baik, dan Ustaz Musa memberikan nasihat kepada Faris tentang pentingnya jujur, bertanggung jawab, dan kerjasama dalam tim.

Faris belajar dari kesalahannya dan bersumpah untuk menjadi lebih bertanggung jawab dan jujur dalam menjalankan tugasnya. Dia bersama teman-temannya kembali bergotong-royong dengan penuh semangat untuk menyelesaikan tugas mereka dalam membuat bubur Asyura. Mereka bekerja sama dengan penuh keceriaan dan akhirnya berhasil membuat bubur Asyura yang enak dan lezat.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.