Batal Solat

Batal Solat

Pada suatu hari yang cerah, di rumah Omar dan Hana, keluarga mereka berkumpul untuk melaksanakan ibadah solat berjamaah. Omar, Hana, Faris, dan Nuru duduk bersama di ruang tamu, siap melaksanakan solat dengan penuh khushu dan khusyu.

Omar, sebagai kakak tertua, memimpin solat. Mereka membaca takbir bersama-sama dan memulai gerakan-gerakan sholat. Namun, tanpa disadari, Faris yang masih kecil tersebut mulai menyelipkan kebiasaannya yang lucu. Ia sambil makan camilan yang diambilnya dari atas meja.

Omar yang melihat tingkah lucu adiknya tersebut langsung menegur dengan lembut, “Faris, nggak boleh makan sambil solat, dong. Kita harus fokus pada ibadahnya.”

Faris terkejut dan buru-buru menelan camilan yang ada di mulutnya. Hana dan Nuru yang berada di belakang tertawa kecil melihat tingkah lucu Faris. Tapi, ketika Omar melanjutkan sholat, mereka pun ikut serius.

Ternyata, tidak hanya Omar yang memperhatikan tingkah Faris. Papa yang diam-diam mengintip dari pintu masuk ruang tamu turut menyaksikan kejadian tersebut. Setelah sholat selesai, Papa dengan ramah mendekati mereka.

“Papa melihat kalian beribadah dengan penuh semangat. Tapi, ada yang perlu Papa sampaikan,” ucap Papa dengan senyum lembut.

Mereka bertiga saling pandang, penasaran dengan apa yang akan dijelaskan oleh Papa. Papa pun mulai menjelaskan, “Ketika kita melaksanakan solat, ada beberapa hal yang bisa membatalkannya. Salah satunya adalah makan saat solat. Jadi, Faris, kita harus fokus dan khusyuk dalam beribadah.”

Faris mengangguk mengerti sambil menyimpan camilannya. Papa pun melanjutkan penjelasan tentang hal-hal lain yang bisa membatalkan solat, seperti berbicara, tampak aurat, atau bermain-main.

“Hal-hal tersebut bisa mempengaruhi kesempurnaan solat kita, anak-anak. Kita harus menjaga konsentrasi dan fokus saat beribadah,” tambah Papa.

Dengan penuh perhatian, mereka mendengarkan penjelasan Papa. Papa juga memberikan contoh gerakan solat yang benar dan cara menjaga kesempurnaan solat. Mereka pun duduk bersama-sama, berdiskusi, dan mengajarkan satu sama lain agar ibadah mereka semakin sempurna.

Hari itu berlalu dengan penuh hikmah. Mereka tidak hanya melaksanakan solat berjamaah dengan lebih baik, tetapi juga mendapatkan pengajaran berharga tentang pentingnya menjaga kesempurnaan ibadah. Setelah pelajaran dari Papa, keluarga Omar semakin paham dan bersiap untuk melaksanakan ibadah dengan lebih baik di masa yang akan datang.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.