Episode 1 – Bangkitnya BoBoiBoy

Bagian 1

BoBoiBoy menaiki kereta Yong Pin Aerotrain Express dalam perjalanan ke Pulau Rintis untuk menghabiskan liburan sekolahnya. Dalam kereta itu, dia mendengar kata-kata yang menyentuh hati melalui speaker lalu pergi ke ruang pengemudi kereta untuk menegur pengemudi kereta yang lupa menutup mikrofon.

Akhirnya, kereta yang dinaiki BoBoiBoy berhenti di stasiun Pulau Rintis di mana kakeknya, Tok Aba sedang menunggu kedatangan cucunya. Sebelum keluar, BoBoiBoy sempat berterima kasih kepada seorang pria yang lebih dewasa darinya karena menemaninya. Setelah keluar, BoBoiBoy terus berlari menuju keluar tanpa memberikan perhatian sehingga memeluk orangtua yang salah. Tok Aba juga memeluk budak yang salah. Lantas BoBoiBoy dan Tok Aba berjumpa depan-depan dan bersalaman, kemudian Tok Aba mengajak BoBoiBoy pulang ke rumahnya.

Setibanya di rumah Tok Aba, BoBoiBoy berkomentar bahwa rumah kakeknya terlihat antik, tetapi Tok Aba tetap bangga dengan rumahnya. Tok Aba menunjukkan kamar BoBoiBoy di lantai atas di mana BoBoiBoy dapat melihat pemandangan yang indah di pekan Pulau Rintis dari jendela kamarnya. Ketika Tok Aba sibuk bertaklimat tentang tanggung jawab BoBoiBoy, cucunya tertidur dengan kepalanya ditempatkan pada landasan jendela, maka Tok Aba terpaksa mengangkatnya dan diletakkan di atas tempat tidur sambil berkomentar bahwa cucunya terlalu penat.

Sementara itu di luar angkasa, Adu Du bersama konco-konconya, Probe dan Komputer berada dalam sebuah pesawat ruang angkasa yang mengambang tidak jauh dari Bumi. Komputer telah mendeteksi keberadaan kakao di Bumi yang manusia jadikan sebagai sumber energi lalu memulai rencana jahat mereka untuk merampas semua kakao di Bumi. Rencana jahat mereka dimulai dengan Adu Du memberi pengumuman darurat melalui televisi, kemudian mengarahkan Probe untuk mengintip kegiatan makhluk Bumi.

Pada pagi keesokannya, BoBoiBoy terjaga dari tidurnya dan menemukan Tok Aba tidak ada di rumah. Selama di dapur, dia melihat kertas yang menempel dengan magnet pada kulkas di dapur. Setelah membaca, tertulis perintah untuk pergi ke Tok Aba’s Kokotiam, gerai kakeknya. Begitu melangkah keluar dari rumah dan mengunci pintu utama rumahnya, BoBoiBoy mulai meneliti kertas itu, kemudian dikejutkan oleh seorang gadis berkerudung merah jambu yang berdiri di depan matanya.

Gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Yaya dan menawarkan diri untuk menolong membawa BoBoiBoy ke sana, tetapi BoBoiBoy menolak pertolongannya karena telah tertulis petunjuk pada kertas yang dipegangnya. Tampaknya keputusannya itu sebenarnya kurang tepat karena dia terpaksa mengambil jalan yang sangat panjang dan berliku-liku sehingga memakan waktu satu jam. Setibanya di gerai kakeknya, dengan rasa kepenatan BoBoiBoy dirugikan ketika mengetahui yang gerai kakeknya dekat saja dengan rumahnya. Ketika ditanya mengapa disuruh mengikuti jalan yang panjang, Tok Aba menjelaskan tujuannya – untuk ‘menyenamkan’ cucunya itu.

Sejurus kemudian, Yaya juga tiba di gerai Tok Aba dan mengecam sikap BoBoiBoy yang menolak pertolongannya tadi. Ketika membalas, BoBoiBoy keliru memanggil namanya “Mimi”, lalu membuatnya merasa geram dan merajuk. Tok Aba berpesan kepada mereka berdua agar jangan bertengkar karena dikhawatirkan tidak ada pelanggan datang ke gerainya. Kemudian, BoBoiBoy memerhatikan gerai kakeknya tepat dan bertanya itu toko apa. Tiba-tiba, muncul seorang lagi anak berbadan gemuk dan berkulit gelap mempromosikan gerai Tok Aba’s Kokotiam dengan segala makanan yang terbuat dari coklat, terutama “Tok Aba’s Special Hot Chocolate” kepada “budak baru” itu. Jelas Tok Aba dengan nada melenguh, anak itu bernama Gopal, “pelanggan setia” yang selalu menginginkan makanan gratis saja. Karena dia sudah berteman dengan BoBoiBoy, Gopal meminta Tok Aba untuk memberikannya makanan gratis.

Setelah itu, ponsel yang diletakkan di atas meja warung Tok Aba berbunyi. Tok Aba yang sibuk membuat kerja menyuruh cucunya untuk mengangkat telepon itu. Panggilan itu disebut dari seorang gadis bernama Ying yang ingin memesan Special Hot Chocolate. Selama percakapan, tiba-tiba Ying muncul di hadapan BoBoiBoy dan rupa-rupanya dia membuat panggilan dari jarak yang dekat. Gopal memesan BoBoiBoy supaya tidak memperlakukan perangai Ying dan lebih baik menonton televisi di warung. Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh gangguan siaran dengan pengumuman dari Adu Du sementara cuaca cerah berubah menjadi mendung.

Bagian 2

Siaran televisi dalam toko diganggu oleh pengumuman Adu Du, alien yang datang dari Planet Ata Ta Tiga dan menyuruh mereka untuk menyerahkan seluruh kakao. Akan tetapi, orang mengabaikan siaran itu. Kemudian Probe datang dan memberitahu Adu Du tentang hal yang menakutkan – makhluk-makhluk Bumi membuat “makhluk hijau” (sayuran) sebagai makanan. Jadi, Adu Du berhajat untuk mengaktifkan “Bola Kuasa” yang membutuhkan daya kakao yang tinggi. Maka, dia mengarahkan Probe untuk mencuri kakao di Bumi karena Probe berwarna ungu.

Tok Aba meminta BoBoiBoy untuk menjaga gerainya karena dia ada urusan lain, tetapi BoBoiBoy merasa gentar jika banyak pelanggan datang. Balas Tok Aba, pelanggan itu cuma manusia, bukan makhluk asing yang datang. Maka, terpaksalah BoBoiBoy menjaga gerai kakeknya secara sendirian. Sebentar kemudian, Probe tiba di gerai Tok Aba dan mengambil satu kaleng kakao dengan cara tenang. Probe berpaling muka ke arah sebuah papan iklan animatronik memotong terong ungu dan tiba-tiba menjerit ketakutan sehingga BoBoiBoy merasa dia memegang satu kaleng kakao. Karena takut kakeknya marah, BoBoiBoy mengejar robot ungu itu hingga memasuki ke dalam kapal angkasa Adu Du yang terletak di tengah-tengah tempat pembuangan sampah.

Probe juga memasuki ke dalam dan melaporkan pada bosnya, tanpa menyadari BoBoiBoy membuntutinya. Akan tetapi, Adu Du memarahinya atas kesalahfahamannya tentang sayuran tadi yang sudah dikoreksi oleh Komputer. Jadi, Probe keluar ke pintu untuk mengembalikan kaleng kakao dengan alasan “makhluk Bumi tidak ganas”, tetapi Adu Du sempat mencegahnya dan mengarahkan Komputer untuk melempang Probe dan mengambil kaleng kakao itu dari Probe. Kemudian, Adu Du dan konco-konconya pergi ke kamar senjata tanpa menyadari kehadiran BoBoiBoy yang mengawasi mereka secara sembunyi.

Di dalam kamar senjata, Adu Du mengarahkan Komputer untuk menyalurkan bubuk kakao dari kaleng yang dicuri itu ke dalam Bola Kuasa yang menyinar kekuningan di dalam kamar itu. Komputer memesan bahwa membutuhkan sedikit waktu sebelum bola itu aktif sepenuhnya. Sambil itu, Adu Du mengarahkan pula Komputer untuk memasukkan kakao lebih ke dalam Probe. Adu Du mengajukan Probe apa yang dirasanya, tetapi sekadar dibalas dengan “rasa sedap”. Adu Du merasa tidak puas dengan jawaban Probe lalu melemparkan kaleng kosong itu ke arah Probe, tetapi Probe dengan cepat menyambut kaleng itu dengan pegangan yang kuat, kemudian hilang kendali dan berlari-lari ke sana sini.

Sementara Adu Du keluar mengawasi Probe, BoBoiBoy keluar dari saluran ventilasi udara kapal dalam kamar senjata untuk mendapatkan balik kaleng kakao yang dicuri itu. Bola listrik itu akhirnya aktif 100 persen dan bangun; ia membuka matanya dan mulai-mulai melihat sekilas BoBoiBoy yang keluar dari kamar senjata. Probe tiba di laboratorium kapal untuk melengkapi diri menjadi Super Probe.

BoBoiBoy berlari keluar dari pesawat, tanpa menyadari dia tersusul oleh Sfera Kuasa yang telah diaktifkan dan secara tidak sengaja mereka bertatapan mata dengan Adu Du dan konco-konconya buat kali pertama. Dengan rasa kaget setelah melihat Bola Kuasa membuntuti BoBoiBoy, Adu Du menyuruh Komputer untuk menutup semua pintu masuk sambil berada di atas Super Probe. Meskipun ditentang hebat oleh fitur-fitur keselamatan kapal angkasa, namun BoBoiBoy berhasil keluar dari kapal itu bersama Bola Kuasa.

Pada waktu malam, BoBoiBoy berbaring di tempat tidurnya, memegang “bolanya” sambil mengeluh kakeknya akan petualangan hebatnya pada siang hari. Tiba-tiba, bola itu menjadi kuning dan mulai bersuara, menyebabkan BoBoiBoy terperanjat lalu terlontar bola itu ke luar rumah. BoBoiBoy turun ke bawah untuk menyambut balik bola itu. Rupanya, inilah Bola Kuasa yang dikembangkan di kapal Adu Du tadi, tapi ia memperkenalkan diri sebagai Ochobot, dan tidak mengaku Adu Du sebagai tuannya karena menyangka BoBoiBoy yang membangunkannya. Ochobot menjanjikan kekuasaan luar biasa kepada siapapun yang membangunkannya, dan BoBoiBoy pun setuju. Untuk mentransfer kekuasaan kepada BoBoiBoy, Ochobot melepaskan sinar biru yang kuat hingga menarik perhatian Adu Du dan konco-konconya.

Belum sempat Ochobot habis memesan BoBoiBoy supaya tekun berlatih menggunakan kuasanya, BoBoiBoy tanpa sedar menggemparkan seluruh pekan dengan menghasilkan sebilah panahan petir yang pejal. Tok Aba yang sedang tidur dalam rumah pun terjaga oleh panahan petir dari luar, lalu menyangka hujan akan turun. Apabila BoBoiBoy leka memegang panahan petir itu, hulunya terkena celah antara topi dan rambutnya lalu membuat BoBoiBoy kesakitan dan terlontar panahan itu ke udara. Mujurlah, dia sempat menangkis panahan itu dengan tolakan angin yang kuat bagai ribut. Tok Aba kedengarannya memanggil nama cucunya dalam rumah, BoBoiBoy bergegas ke pintu masuk rumahnya lalu tersandung pada Ochobot. Ini menyebabkan gempa bumi berlaku hingga mencemaskan lagi Tok Aba. Sebaik sahaja membuka pintu bilik cucunya, BoBoiBoy sudah berada dalam bilik kerana sempat naik dengan menaikkan tanah ke tingkapnya.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.