Episode 7 – Emosi yang Tak Terkendali

Fang tidak menceritakan kenapa Ochobot pingsan setiap kali melihat Fang kepada BoBoiBoy dan kawan-kawannya. Sebaliknya, dia menyatakan bahwa dia telah lupa apa yang terjadi dan bagaimana dia mendapatkan kekuasaan. Tapi dia menyatakan bahwa dia terasa seakan-akan pernah mengenali Ochobot.

Setelah BoBoiBoy bawa Ochobot kembali ke rumah Tok Aba, Ochobot mimpi bahwa dia dikejar oleh seseorang tapi dia tidak ingat siapa yang mengejarnya.

Sementara itu di Markas Kotak, Adu Du bermundar-mandir sambil memeras otak untuk mencari jalan untuk mengalahkan BoBoiBoy selama tujuh jam. Probe menyarankan bahwa mereka mendaur ulang ide lama untuk kalahkan BoBoiBoy. Ketika ditanya oleh Probe ide episode mana yang majikannya suka, Adu Du menyatakan bahwa dia suka ide Musim 1, Episode 11 dan Probe menyatakan bahwa mereka dapat gunakan ide itu, tetapi Adu Du yang tidak setuju dengan usulan Probe karena penonton akan melihat mereka gunakan ide lama, maka Probe membujuknya dengan alasan “aku dah tukar warna pink pun mereka tak perasan”. Adu Du setuju dengan Probe dan mulai menjalankan ide itu.

Pada malam itu, Ochobot termimpi lagi sekali ada orang mengejarnya dan meminta tolong BoBoiBoy. Kali ini, sudah jelas bahwa pengejar itu adalah Fang, kemudian Ochobot ditangkap dan diperkosa oleh Fang. BoBoiBoy mencoba menggunakan kekuatan tiganya tapi terlanggar atap. Ochobot menyatakan bahwa BoBoiBoy sangat bising di pagi hari tetapi BoBoiBoy menyatakan bahwa dia terdengar Ochobot berteriak meminta tolong. BoBoiBoy menyatakan bahwa mungkin mimpi itu adalah memori Ochobot lalu memberitahu teman-temannya di sekolah.

Selama BoBoiBoy dan kawan-kawannya sedang chatting, kebetulan pula Fang memasuki ruang kelas. Setelah itu, BoBoiBoy, Gopal dan Ying menuduh Fang yang diduga pernah menangkap Ochobot dan memaksa Ochobot memberikan kuasa kepada Fang sampai Ochobot pingsan melihatnya, meskipun Yaya tidak setuju dengan tindakan tiga temannya itu. Apablia Fang dan BoBoiBoy akan bergaduh, Yaya mendenda mereka.

Selama BoBoiBoy dan Fang berlaku, Adu Du dan Probe datang dengan Pistol Emosi Y barunya dan menyuruh BoBoiBoy keluar. BoBoiBoy dan teman-temannya bergegas keluar dan setelah itu, Probe telah memperkenalkan pistol emosi Y kepada mereka. BoBoiBoy menyatakan mereka bisa menghindari tembakan pistol itu. Probe setuju tapi dia telah menipu mereka dengan menyatakan bahwa cikgu telah datang dan menyuruh Adu Du menembak mereka. Adu Du menembak mereka dan menghilangkan diri yang membuat Probe heran. Adu Du hanya menyatakan bahwa “tidak baik hapus-hapuskan orang”.

Selama BoBoiBoy dan kawan-kawannya sedang chatting, Yaya tiba-tiba gelak. BoBoiBoy dan kawan-kawannya yang lain heran sampai BoBoiBoy melihat Ying berperilaku aneh. Dalam waktu singkat kelima mereka satu demi satu mulai bertingkah aneh akibat tembakan Pistol Emosi Y yang ternyata memakan waktu beberapa saat untuk efisien. Kesengsaraan mereka disaksikan oleh Adu Du dan Probe yang menonton di markas melalui siaran dari dua buah Robot Hamba.

Jelas Adu Du kepada Probe dan para penonton, Ying memiliki emosi “takut penakut”, Yaya pula emosi “geli, gelak tidak henti-henti”, Fang pula memiliki emosi “manja hati terbuka”, BoBoiBoy pula memiliki emosi “pasrah asyik menyerah” dan Gopal pula emosi “berani berkeyakinan tinggi”. Singkat kata, kepribadian mereka disongsangkan oleh tembakan Pistol Emosi Y.

Ketika Tok Aba dan Ochobot sedang sibuk bekerja di Tok Aba dan BoBoiBoy Kokotiam, BoBoiBoy pulang ke rumah dan menyatakan bahwa “kita akan kalah Tok Aba”. Kawan-kawan BoBoiBoy pun tiba di Kokotiam dengan perangai aneh masing-masing, terutama Gopal yang beralih ke persona “Govaji”, sementara Tok Aba menyuruh Ochobot menutup matanya karena Fang turut datang. Setelah ditanya tentang perangai aneh mereka, Fang menyatakan bahwa “si comel Adu Du telah menembak kami dengan pistol emosi Y” dengan emosinya itu.

Tok Aba menyatakan mereka harus mengadakan diskusi tetapi emosi mereka tetap tidak berubah. Gopal mengatakan perlu mengadakan sesi foto setelah diskusi dengan emosi “berkeyakinan tinggi”. Tok Aba menyuruh mereka fokus.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.