BoBoiBoy mencoba mengikis dampak Pistol Emosi Y dalam badannya dan menyerang terus Adu Du di depan matanya, tetapi tiba-tiba ditolak oleh Harimau Daur yaitu mecha buatan bahan-bahan terbuang yang didaur ulang dan dikontrol oleh Adu Du dengan remote. Dengan itu, BoBoiBoy kembali lemah semangat dan melarikan diri dari dikejar oleh harimau itu, namun sempat diselamatkan oleh Gopal yang gagah berani. Ochobot menyuruh Fang menyerang Harimau Daur dengan Harimau Bayang, tetapi Fang yang berada dalam kondisi ceria tanpa sadar diri berlengah seketika sebelum menyeru Harimau Bayang, tetapi Harimau Bayang yang keluar terlalu kecil dan mudah dikalahkan oleh harimau Daur.
Ochobot menyadari bahwa Ying penimbunan dekat dengan tempat tinggal penawar lalu menyuruhnya untuk cepat mengambil obat itu, tetapi Ying menghadapinya dengan ketakutan dengan ketinggian (karena dia dan penawar itu terletak di tempat yang tinggi!) Apapun, Ying sempat mengambilnya tetapi Adu Du sempat melihat dan meluncurkan Harimau Daur ke arahnya. Untungnya Yaya yang masih dalam kondisi tak tahan tertawa menyita alat kontrol Harimau Daur dan berbuat kacau dengannya.
Ochobot menyuruh Gopal pula untuk mengkonversi Harimau Daur menjadi makanan, tetapi Gopal terasa hendak melawan mecha itu dengan tangannya sendiri. Setelah mendengarkan keluhan BoBoiBoy yang pasrah sampai menggali kuburnya sendiri, akhirnya Gopal memperlakukan permintaan itu dan melepaskan Tukar Makanan ke arah Harimau Daur yang hendak menerkam. Sayangnya, oleh sebab Gopal tidak merasa takut ketika membuat serangan, serangan itu tidak menjadi dan harimau itu mencakar wajahnya. Ochobot menyuruh BoBoiBoy menolong Gopal; maka BoBoiBoy menyeru Kuasa Tiga. Fang gembira menyambut BoBoiBoy yang membagi menjadi tiga, tetapi mereka bertiga sebenarnya menghampakan karena mempertahankan kepasrahan dan sambung menggali kubur.
Dalam kondisi tergenting ini, Ochobot menyuruh Ying untuk mengatasi ketakutannya dan membawa obat turun ke lantai segera, dan juga Yaya pula untuk mengacau Adu Du. Sementara Yaya seronok memutar-mutarkan platform di mana Adu Du dan Probe berdiri sekencang-kencangnya, Ying membuat Larian Laju ke arah Gopal yang bergelut dengan Harimau Daur untuk memberikan obat. Gopal meminum cairan obat itu lalu berbalik kepada Gopal yang sediakala; ketika nyaris diterkam kembali oleh Harimau Daur, Gopal berubah jadi cemas dan melepaskan kuas Tukar Makanan dengan cukup efektif untuk mengkonversi mecha itu ke makanan.
Tumpasnya Harimau Daur ini membuat Adu Du naik darah dan menyalahkan Probe atas kegagalannya sekali lagi, tetapi baru sempat dia menyuruh Komputer untuk menyeret platform mereka naik ke lantai atas, ketiga BoBoiBoy yang pulih dengan obat itu mengepung dan menyerang Adu Du dengan Keris Petir, Pusaran Angin dan Tanah Tinggi.
Setelah misi, Ochobot dan lima pahlawan muda selamat pulang ke Tok Aba dan BoBoiBoy Kokotiam dengan kondisi serba pulih. Setelah mendengar ujaran Ochobot bahwa Fang rupanya baik, Tok Aba menegur BoBoiBoy supaya tidak menuduh-nuduh tanpa usul periksa. BoBoiBoy segera meminta maaf pada Fang, dan Gopal dan Yaya membantu membujuk Fang sehingga memaafinya. Ying juga mengambil kesempatan untuk meminta maaf atas hal yang sama. Tapi Fang menetapkan satu syarat, yaitu mengaku bahwa dirinya lebih populer dari BoBoiBoy. Tentu saja BoBoiBoy tidak puas dengan kondisi itu …
Sementara di Markas Kotak, Adu Du tertelungkup dalam ditimbun oleh makanan yang diubah dari Harimau Daur sambil merintihkan segala kegagalan yang dialaminya semenjak kedatangannya di Bumi. Probe segera membangunkan majikannya tetapi terhentak rak di sebelah sampai lemari televisi lama jatuh dari rak sampai menutup kepala Adu Du. Ini membuat Probe terfikir akan satu rencana baru untuk mengalahkan BoBoiBoy.
Rencana kali ini merupakan sebuah rencana wawancara TV darurat yang disiarkan melalui sinyal televisi yang dirampas dengan pemancar penyesak di Markas Kotak. “Markas Kotak Hari Ini Pagi Ini” (MKHIPI) diacarakan oleh Probe dengan Adu Du sebagai penerbit dengan bantuan Komputer, lengkap dengan studio dan auditorium (yang serba kosong) dengan rekaman suara audiens siaga, dengan satu tujuan khusus yaitu melemparkan fitnah terhadap BoBoiBoy di hadapan publik.
Pertama, Probe memiliki Adu Du yang menyamar sebagai pasien rumah sakit yang terluka parah dan berpura-pura mati di depan kamera; setelah Probe mengeluarkan peralatan operasi baru Adu Du bangun kembali. Keluh Adu Du di hadapan penonton dengan penuh tangisan buaya, dirinya datang dengan pesan perdamaian tetapi BoBoiBoy sering kali menyerang dan melukai dirinya tanpa usul periksa. Probe mengambil kesempatan dengan berbahasa halus untuk mengajukan Adu Du tentang bonus untuk dirinya, tetapi dibalas dengan ugutan untuk menembak kepalanya, itupun dengan bahasa halus. Probe turut menyediakan online hangat untuk penonton yang ingin berbagi pendapat, tetapi satu-satunya pemanggil rupanya Tok Aba yang marah dengan rencana Adu Du.
Dengan itu, MKHIPI cepat memberikan jalan bagi iklan Bago Go yang mempromosikan figura BoBoiBoy yang dapat digunakan untuk tiga penggunaan, yaitu alat latihan yang seharusnya mampu membakar 1000 kalori per jam, mainan untuk anak-anak dan juga tinju lesung, dengan harga promosi ’90 juta 90 sen’. Adu Du marah karena rencana untuk memfitnah BoBoiBoy diganggu oleh iklan BoBoiBoy, tetapi jelas Probe, Bago Go telah membayar untuk seluruh slot iklan.
Selanjutnya, MKHIPI kembali ke udara, dan Probe segera menyisihkan Adu Du untuk menyambut Papa Zola, yaitu guru idola, mentor dan teman seperjuangan BoBoiBoy, dengan tujuan mengupas masalah disiplin BoBoiBoy di sekolah. Akan tetapi, Papa Zola tidak puas karena awalnya dijanjikan ruang untuk mempromosikan album Suci dalam Kebenaran, tetapi Probe berhasil membujuknya dengan biaya lumayan bagi tokoh yang memasuki siaran TV.
Probe memisit Papa Zola tentang kolusi BoBoiBoy dengan menyiarkan klip BoBoiBoy dibagi menjadi tiga untuk memasang papan tanda baru toko Tok Aba (Musim 2, Episode 1). Papa Zola menyangkal tohmahan Probe yang mengarut itu, tetapi jelas Probe, kekuasaan itu harus digunakan untuk melindungi Bumi, bukan mencari nafkah.
Selanjutnya, sebagai bukti bahwa BoBoiBoy memonteng sekolah, Probe menyiarkan klip masa BoBoiBoy dan kawan-kawan terlewat ke sekolah, yang mana mereka bergegas pada 30 detik sebelum pintu sekolah tutup, dan memakan waktu 31 detik untuk dipaksa masuk ikut kamar guru. Sangkal Papa Zola lagi, lewat itu tidak sama dengan ponteng sekolah, tetapi Probe bersikeras bahwa secara teknis BoBoiBoy memonteng selama satu detik. Papa Zola bingung dan cepat di buku peraturan sekolah, tetapi cepat dihalau pula oleh Adu Du yang membuka pintu rahasia di bawah kaki para tamu itu.
Tamat sudah rencana MKHIPI, maka Adu Du dan Probe segera mendengar hasil penontonan dari Komputer. Menurut data yang diperoleh, wawancara palsu mereka ditonton oleh 90 persen penonton. Ini sebenarnya menggembirakan Adu Du, tetapi Komputer dan Probe menjelaskan bahwa 90 persen penonton itu adalah hanya empat setengah dari lima orang penonton, karena rencana disiarkan pada pukul 4.30 pagi ketika rata-rata penduduk masih tidur. Apapun, Adu Du tetap puas dengan ‘kesuksesan kecilnya’ setelah acap kali gagal saja. Probe mengajukan Komputer siapa empat orang setengah yang menonton MKHIPI; jawab Komputer: Tok Aba, nenek Ying, bapa Gopal dan adik Yaya, serta seekor kucing.