Pada suatu hari, Omar dan Hana sedang menonton film aksi Wonder Ruby di televisi. Setelah menonton film tersebut, Omar Hana merasa lebih waspada dan curiga terhadap orang yang mencurigakan yang dia lihat di sekitar rumahnya. Saat mereka melihat seseorang sibuk di halaman belakang rumah, Omar Hana langsung curiga dan takut.
Mereka kemudian membuat perangkap untuk menjebak orang tersebut. Namun, Mama melihat ketakutan mereka dan langsung menasehati agar mereka mengembangkan husnuzon atau berbaik sangka kepada orang lain.
Tiba-tiba terdengar pintu rumah terbuka dan Omar Hana langsung melemparkan sesuatu kepada orang yang masuk. Ternyata itu Papa yang pulang dari bekerja. Omar Hana kemudian mengadu kepada Papa tentang kecurigaan mereka dan perangkap yang telah mereka siapkan.
Papa lalu mengajak Omar Hana untuk bertemu dengan orang yang mencurigakan tersebut, dan ternyata dia adalah seorang tukang yang sedang memperbaiki pipa bocor di halaman belakang rumah mereka. Papa kemudian menasehati Omar Hana tentang pentingnya berbaik sangka atau husnuzon terhadap orang lain, agar tidak salah menilai orang dan terjebak dalam kesalahpahaman.
Omar Hana merasa lega dan sedikit malu atas kejadian tadi. Papa lalu memberikan contoh tentang husnuzon yang benar dengan menyebutkan bahwa ada orang yang kelihatan miskin dan kotor, namun ia adalah seorang yang sangat baik hati dan selalu membantu orang lain.
Omar Hana dan Hana belajar tentang pentingnya husnuzon dan tidak lagi mencurigai orang lain tanpa bukti yang jelas. Mereka belajar bahwa sikap positif terhadap orang lain sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dapat membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Dengan pembelajaran yang baru ini, Omar Hana dan Hana merasa lebih bijak dan berpikir positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka mulai menerapkan husnuzon dalam kehidupan sehari-hari dan merasakan manfaatnya. Mereka merasa lebih tenang dan damai dalam bersikap dan bertindak terhadap orang lain.