Kiblat Kita

Omar, Hana, Mama, dan Papa sedang bercuti di sebuah hotel yang terletak berhampiran dengan pantai. Mereka bersama-sama merasakan keindahan pantai dan meluangkan masa bersama-sama.

Namun, saat tiba waktu solat, Papa mencari-cari arah kiblat untuk solat bersama. Tapi dia tidak tahu arah kiblat kerana mereka berada di tempat yang baru dan tidak ada tanda arah kiblat di hotel tersebut. Papa mencoba mencari arah kiblat menggunakan kompas, tetapi kompas tidak berfungsi dengan baik.

Papa pun teringat peristiwa yang jarang berlaku, yaitu peristiwa Adzam, yang terjadi ketika matahari tepat berada di atas Ka’bah. Papa lalu mengajak Omar dan Hana untuk mencari arah kiblat menggunakan cara ini.

Mereka pergi ke pantai dan mencoba mencari arah kiblat dengan menggunakan bayangan yang dihasilkan oleh benda tertentu di atas pasir pantai. Tetapi mereka mengalami kesulitan karena bayangan tidak jelas.

Papa lalu memberikan ide untuk mencari arah kiblat dengan melihat arah terbit dan terbenamnya matahari. Omar dan Hana pun belajar bagaimana menentukan arah kiblat dengan menggunakan matahari.

Akhirnya, mereka berhasil menemukan arah kiblat dan bersama-sama melaksanakan solat berjemaah. Mereka juga belajar bahwa dalam situasi seperti ini, penting untuk mencari cara alternatif untuk menentukan arah kiblat, dan tidak bergantung hanya pada satu cara saja.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.