Sabar Bila Marah

Suatu hari di sekolah, dimana anak-anak sedang bermain simulasi berlalu lintas dengan menggunakan sepeda mini. Saat bermain, Nuru menabrak Fariz yang membuat Fariz marah. Cikgu Laila mengajarkan kepada anak-anak bahwa saat marah, mereka harus sabar dan tidak mengeluarkan amarah mereka secara kasar.

Kemudian, adegan berpindah ke rumah Omar dan Hana. Papa dan Mama sedang menjemput Omar dan Hana dari sekolah. Namun, saat sedang dalam perjalanan pulang, mobil Papa ditabrak oleh mobil orang lain yang membuat Papa marah dan kesal. Omar dan Hana yang melihat kejadian tersebut mencoba untuk menenangkan Papa dan mengajarkan bahwa marah tidak akan menyelesaikan masalah.

Mama kemudian menasehati Papa agar sabar dan bersabarlah dalam menghadapi situasi tersebut. Omar dan Hana juga membantu Papa untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mengajak Papa untuk bermaafan dengan orang yang menabrak mobilnya.

Mereka kemudian menenangkan Papa dan menunjukkan bahwa kebaikan dan ketenangan akan lebih baik daripada kemarahan dan kekerasan. Dalam akhir cerita, mereka semua bermaafan dan saling memaafkan serta menunjukkan kebaikan hati dan sikap yang baik dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

[LIRIK]
Jom… tarik nafas panjang
Jom… duduk dan bertenang
Sabarlah bila marah
Pasti Allah sayang

Minum air
Untuk bertenang
Maafkanlah
Silap dan salah

Bila marah
Kita sabar
Syurgalah ganjarannya
Insya-Allah

Jom… tarik nafas panjang
Jom… duduk dan bertenang
Sabarlah bila marah
Pasti Allah sayang

Minum air
Untuk bertenang
Maafkanlah
Silap dan salah

Bila marah
Kita sabar
Syurgalah ganjarannya
Insya-Allah

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.